Berita
Membatik Canting di Borobudur: Eksplorasi Seni Tradisional melalui Outing Class SMK Wiyasa Magelang
Tanggal : 11/27/2023, 17:24:13, dibaca 62 kali.Pada Kamis, 23 November 2023, SMK Wiyasa Magelang melaksanakan kegiatan outing class yang tak biasa di Borobudur. Tidak hanya sebagai situs sejarah yang kaya, Borobudur juga menjadi arena untuk mengenalkan seni tradisional Indonesia kepada para siswa, yakni seni membatik canting. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mempelajari secara langsung proses dan teknik membatik, warisan budaya yang kaya dari Indonesia.
Pemilihan Borobudur sebagai Lokasi Kegiatan
Pilihan Borobudur sebagai tempat kegiatan outing class tidaklah kebetulan. Selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, Borobudur juga mewakili salah satu tempat di mana seni membatik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat sekitarnya. Hal ini membuat Borobudur menjadi lokasi yang ideal untuk menggali lebih dalam tentang seni membatik, khususnya teknik membatik dengan canting.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan membatik dengan canting ini tidak hanya sekadar membuat pola pada kain, namun lebih dari itu, yakni sebagai sarana untuk:
- Pengenalan Seni Tradisional: Mengenalkan kepada siswa tentang seni tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya.
- Pembelajaran Praktis: Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam mengapresiasi serta mempelajari teknik-teknik dasar membatik dengan canting.
- Pembentukan Kreativitas: Mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka sendiri melalui karya membatik yang dihasilkan.
- Mempertajam Keterampilan: Melatih kesabaran dan ketelitian siswa dalam mengaplikasikan teknik membatik dengan canting.
Rangkaian Kegiatan
1. Pengantar Seni Membatik
Kegiatan dimulai dengan pengantar singkat tentang sejarah, makna, dan teknik dasar dalam seni membatik. Siswa diberikan pengetahuan awal sebelum melangkah ke praktik.
2. Demonstrasi dan Pembelajaran Teknik
Seorang ahli membatik memberikan demonstrasi tentang bagaimana menggunakan canting dan teknik-teknik dasar dalam membatik. Siswa diberikan kesempatan untuk melihat dan mempraktikkan teknik tersebut.
3. Proses Praktik
Setelah mendapatkan pemahaman dasar, siswa mulai mempraktikkan teknik membatik dengan canting pada kain yang telah disediakan. Mereka dibimbing oleh instruktur dan diberi kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
4. Diskusi dan Evaluasi
Setelah selesai, dilakukan sesi diskusi di mana siswa dapat berbagi pengalaman, kesulitan yang dihadapi, serta apa yang mereka pelajari dari proses membatik tadi. Ini menjadi waktu untuk evaluasi dan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan.
5. Pameran Hasil Karya
Hasil karya siswa dipamerkan, tidak hanya untuk menunjukkan proses pembelajaran mereka, tetapi juga sebagai wujud apresiasi terhadap kreativitas dan upaya mereka dalam memahami seni membatik dengan canting.
Manfaat Kegiatan Bagi Siswa
Partisipasi dalam kegiatan membatik dengan canting di Borobudur memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa SMK Wiyasa Magelang:
- Penghargaan terhadap Budaya Lokal: Siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya Indonesia.
- Pengembangan Keterampilan: Mereka melatih ketelitian, kesabaran, serta kreativitas dalam proses membatik.
- Penguatan Keterampilan Sosial: Kegiatan ini membangun kerja sama tim dan keterampilan komunikasi siswa.
- Penumbuhan Apresiasi Seni: Siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang seni tradisional dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan
Kegiatan outing class yang mengenalkan seni membatik dengan canting di Borobudur menjadi momen berharga bagi siswa SMK Wiyasa Magelang. Selain memberikan pemahaman yang mendalam tentang seni tradisional Indonesia, kegiatan ini juga melatih keterampilan siswa dalam seni dan kerja sama tim. Diharapkan, melalui pengalaman ini, siswa dapat lebih menghargai serta melestarikan warisan budaya Indonesia yang begitu kaya dan bernilai tinggi.
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas