Berita
Hari Kartini: Mengenang Perjuangan Emansipasi Perempuan Indonesia
Tanggal : 04/21/2025, 08:50:18, dibaca 123 kali.Pendahuluan
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Hari istimewa ini diperingati untuk mengenang jasa-jasa Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh emansipasi perempuan yang membuka jalan bagi kemerdekaan berpikir dan kesetaraan hak bagi kaum perempuan di Indonesia. Melalui tulisan-tulisannya yang menggugah dan pemikirannya yang jauh melampaui zamannya, Kartini menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia dalam menggapai kebebasan, pendidikan, dan keadilan.
Siapakah Raden Ajeng Kartini?
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Sebagai seorang perempuan priyayi, Kartini memiliki akses pendidikan dasar, yang kala itu sangat langka bagi perempuan. Namun, seperti adat yang berlaku, ia kemudian harus menjalani masa pingitan dan tidak lagi diperbolehkan melanjutkan sekolah.
Meskipun demikian, semangat belajar Kartini tidak pernah padam. Ia terus belajar secara mandiri melalui surat-menyurat dengan teman-teman korespondensinya di Belanda. Dari sinilah lahir gagasan-gagasan progresifnya tentang pentingnya pendidikan, hak perempuan, dan kesetaraan sosial.
Perjuangan Melalui Pena
Salah satu warisan terbesar Kartini adalah kumpulan surat-suratnya yang dikirimkan kepada sahabat-sahabatnya di Eropa, terutama Rosa Abendanon. Surat-surat ini kemudian dibukukan dan diterbitkan dengan judul "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap Terbitlah Terang). Dalam surat-surat ini, Kartini menyampaikan kritik terhadap budaya patriarki, ketidaksetaraan sosial, dan keterbatasan akses pendidikan bagi perempuan pribumi.
Kartini bukan hanya berbicara tentang hak perempuan untuk belajar, tetapi juga tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan pembebasan dari kebodohan. Ia memimpikan sebuah masyarakat yang adil dan beradab, di mana perempuan bisa berdiri sejajar dengan laki-laki, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun pengambilan keputusan.
Warisan Kartini di Masa Kini
Meskipun Kartini meninggal pada usia muda, yaitu 25 tahun (pada 17 September 1904), warisannya terus hidup. Gagasan-gagasannya menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan perempuan di Indonesia sepanjang abad ke-20 hingga saat ini. Berbagai organisasi perempuan, sekolah khusus perempuan, dan program pemberdayaan perempuan menjadi bentuk nyata dari semangat Kartini yang masih relevan.
Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya, 21 April, sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya. Peringatan ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari upacara, lomba busana daerah, seminar emansipasi, hingga aksi sosial yang melibatkan perempuan dan anak-anak.
Makna Hari Kartini di Era Modern
Hari Kartini bukan hanya seremoni atau nostalgia masa lalu. Lebih dari itu, Hari Kartini adalah momentum refleksi. Di era modern, tantangan perempuan Indonesia semakin kompleks — mulai dari kesenjangan ekonomi, kekerasan berbasis gender, diskriminasi di tempat kerja, hingga kurangnya representasi dalam kepemimpinan.
Kartini mengajarkan bahwa pendidikan adalah kunci utama perubahan. Oleh karena itu, memperjuangkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi perempuan menjadi salah satu bentuk nyata penghormatan atas perjuangannya. Demikian juga dengan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, dan seni.
Penutup
Raden Ajeng Kartini telah menyalakan api perubahan yang tidak akan pernah padam. Semangatnya telah menjelma menjadi gerakan yang terus tumbuh, memperjuangkan hak dan peran perempuan dalam membangun Indonesia yang adil dan beradab.
Mari jadikan Hari Kartini sebagai pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Setiap langkah kecil untuk menciptakan kesetaraan adalah bagian dari perjuangan besar yang telah Kartini mulai lebih dari seabad yang lalu.
SMK Wiyasa Magelang mengucapkan Selamat Merayakan Hari Kartini 2025.
Mari terus menyalakan semangat Kartini dalam belajar, berkarya, dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju dan setara.
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas